Jumat, 06 Juli 2012


Rainbow

Rated: T
Pair: Tetsu x Hyde, Sakura x Hyde
Genre: Romance, Angst, Hurt/Comfort
Warning(s): Shounen-Ai, Au, OOC, miss typo (maybe?)
Author: Mist
Status: Complete
Language: Bahasa Indonesia
Disclaimer: I don’t own Tetsu, Hyde, Sakura and others, they belongs to theirself.

*Happy Reading!*
***

Aku memperhatikan senyumannya yang menawan, rambutnya yang bergoyang berdansa bersama angin yang berhembus, udara lembab menemaniku dengan laki-laki yang kusayang di bukit kecil ini. Sesekali wajahnya menengok padaku dan tersenyum, aku hanya bisa menunduk, menyadari  bahwa senyuman manisnya itu bukan hanya untukku seorang...

“Tetchan, terimakasih sudah mengajakku ke tempat seindah ini, aku bisa melihat pelangi dengan jelas,” ujarnya padaku sembari menghampiri dan duduk di sampingku. Aku hanya mengangguk dan memperhatikan pelangi di depan kami, kulihat mata laki-laki di sampingku dengan seksama, indah seperti gambaran pelangi di kedua bola matanya. “Andai aku bisa mengajak Sakura ke tempat ini, apakah ia akan senang?” ucapnya malu-malu, perlahan senyum diwajahku menghilang, kulihat pelangi sudah mulai memudar kalah bersaing dengan warna langit biru yang perlahan berdebu, aku hanya bisa terdiam membisu. “Dia...pasti akan senang...” kataku sambil menatap tanah. “Benarkah? Kalau begitu kapan-kapan aku akan mengajaknya kemari!” Hyde turun dari duduknya diatas batu di sampingku, tangannya terulur kearah wajahku, “ayo pulang, sepertinya sudah mau turun hujan nih.” Aku menggeleng pelan dan tersenyum pelan, “duluan saja, aku masih ingin disini...”  Hyde terdiam menatapku dan akhirnya pergi juga, aku merasakan wajahku perlahan terbilas rintik hujan yang menyakitkan, kuserahkan semua jiwa ragaku pada hujan, agar bisa membawa hanyut perasaan kecewaku yang meluap, membawa pergi semua perasaanku padanya selama ini...

--

Aku membuka album foto di kamarku yang bernuansa biru langit, di pojok kamar berisi lukisan warna warni pelangi, membuat kesan kamarku ramai. Perlahan kubuka satu demi satu halaman album foto di tanganku yang perlahan bergetar, melihat memori-memori yang kini sudah melayang dengan ricuh di kepalaku dan mengusap salah satu wajah di foto itu, hanya dengan begini, aku bisa merasakan hangatnya senyumannya. Senyumannya yang hangat dahulu, dimanakan sekarang?

Ponselku bergetar perlahan, aku meraihnya dengan malas dan melihat pengirimnya, ternyata email dari Hyde...

Tetchan, besok aku akan makan siang bersama dengan Sakura! Rasanya senang sekali.

Aku memandangi ponselku yang masih terpampang jelas namanya dan isi emailnya, menutup email itu dan membuka kotak surat, membaca satu persatu email yang tak berguna bagiku hanya dari dia seorang...

Tetchan, kau pikir Sakura menyukaiku?
Tetchan, Sakura tidak terlihat di sekolah, apa kau pikir ia sedang sakit? Aku khawatir sekali...
Tetchan, Sakura ternyata pintar bermain drum lho!
Tetchan, apakah aku cocok dengan Sakura?
Tetchan, aku sangat menyukai Sakura, doakan aku untuk mendapatkannya ya!

Aku menutup ponselku dan melemparnya kearah kasur, sesuatu menusuk-nusuk hatiku, perasaan seperti apa ini? Kenapa sakit sekali? Aku sampai tak bisa menahannya...

***

“Selamat pagi, Tetchan!” sapa Hyde riang sambil menghampiriku yang tengah memasukkan sepatu kedalam loker sekolah. Kutatap wajahnya, cerah seperti biasa, sayangnya tak sepadan dengan wajah sang langit yang memancarkan kekusaman, seperti air jenir yang tersiram lumpur, abu tak berwarna dan tak menarik. “Akhir-akhir ini sering hujan ya, sayang sekali tak ada satu pelangi yang muncul...” ujarnya sambil tertawa garing sembari menyamai langkahku menuju kelas, kelasnya berada di samping kelasku, jadi tak heran laki-laki kecil ini selalu menungguiku untuk ke kelas bersama.
“Tetchan, kau sudah dapat emailku kan? Aku akan makan siang bersama dengannya nanti siang!” ujarnya bangga.
“Benarkah? Wow, pasti seru, aku turut senang...” jawabku sambil tersenyum, perasaan nyeri ini datang lagi, kali ini lebih parah dari kemarin, inikah hadiah yang kudapat karena membohongi diri sendiri? Sejak kapan aku sering membohongi diri sendiri?

--

Siang itu, Sakura datang ke kelas Hyde disaat aku sedang ingin mengembalikan textbook Hyde yang kupinjam karena ketinggalan, aku langsung bersembunyi di balik tembok, berusaha mendengar pembicaraan mereka walau hanya sedikit.
“Maaf ya Hyde, kita batalkan saja makan siangnya, cuaca sedang tidak mendukung,” ujar Sakura, aku bisa mengintip raut wajah Hyde berubah sedih, ia hanya mengangguk lemas dan kembali ke kelasnya sedangkan Sakura keluar dari kelas Hyde. Aku menghampiri Hyde yang sedang tertunduk frustasi di mejanya, dengan pelan aku menepuk kepalanya dengan textbooknya yang kupinjam.
“Tetchan?”
“Aku kesini untuk mengembalikan bukumu, kenapa kau menangis?” tanyaku pelan lalu menarik kursi lain dan duduk di sampingnya. Hyde terdiam sambil menatapku, perlahan air matanya berjatuhan, aku terhenyak. Apakah sebesar ini rasa kecewanya? Kenapa aku merasakan sakit saat melihat dua buah mata indahnya itu terbalut air mata?
Dengan hati-hati, aku menyeka air matanya dengan ibu jariku, berusaha melihat lagi wajah cerahnya yang kusuka, walau wajah itu menjadi lebih cerah saat bersama Sakura. Bukankah kita akan merasa senang jika melihat orang yang kita sayangi merasa senang juga? Di sisi lain aku senang di sisi lain aku juga merasakan sakit yang kadang tak bisa kutahan, hanya bisa menahannya dengan menghasilkan isakan sendu setiap malam...apakah aku cengeng?
“Mending ke cafetaria saja yuk, aku akan traktir deh!” ajakku berusaha membuatnya semangat kembali, senyumnya mulai merekah, walau hanya sedikit aku bisa merasa hatiku menghangat.

***

“Nee, Hyde...dimana kau bertemu dengan Sakura?” tanyaku tiba-tiba sambil mengaduk-ngaduk jus pisangku, membuat toping coklatnya bercampur dengan kuning jus menghasilkan warna yang kusam. “Aku bertemu dengannya di samping gudang sekolah, saat Gackt dan bawahannya mengangguku, dia datang dan menolongku!” Aku tetohok dan menyemburkan sedikit jusku, Hyde terlihat kaget dan mengelap bibirku dengan saputangannya.

“Tetchan jorok!” ujarnya geli.

“Maaf, tapi Hyde...aku pernah lihat Sakura mengobrol dengan Gackt dan juga bawahannya sangat akrab di depan gudang sekolah, kau bisa saja dalam posisi bahaya sekarang!” kataku sambil berkeringat dingin, aku takut akan terjadi apa-apa pada Hyde, mau dipajang dimana wajahku jika tanggung jawabku menjaga Hyde sedari kecil hancur karena orang bernama Sakura?

“Ah, itu tidak mungkin kan, Tetchan? Kulihat Sakura orangnya sangat baik kok...”

“Kau belum bisa menilai orang hanya dengan gerak-geriknya saja Hyde...” Hyde terlihat tidak senang dengan kata-kataku, ia menjauhi kursi cafe dariku dan bangkit. “Kenapa kau jadi menganggap buruk Sakura? Kau menyebalkan!” ujarnya dengan air muka masam lalu berlari keluar cafe. Aku memandangi badan kecilnya yang berlari menjauh, perasaanku menjadi tak karuan, apa yang sudah kulakukan? Aku malah membuat jarak diantara kami makin lebar, apakah ia akan membenciku setelah ini?

--

Hujan masih belum berhenti, aku menunggui Hyde di depan loker, sudah lima belas menit setelah bel pulang sekolah berbunyi aku masih belum melihatnya, perasaanku makin tak enak, aku sempat memutuskan untuk mencari dikelasnya, kutanya teman sekelasnya yang baru selesai membereskan buku-buku dan berniat pulang, “apakah kau melihat Hyde? Dimana dia sekarang?” tanyaku khawatir. “Hyde-san? Kulihat ia kebelakang sekolah bersama laki-laki yang lebih tinggi darinya saat aku membuang sampah, coba saja cari dekat gudang sekolah,” jawabnya sambil tersenyum. Setelah berterima kasih, aku langsung melesat ke belakang sekolah dan berlari menuju gudang sekolah, tak peduli air hujan menghujaniku dengan keras, kubuka knop pintu gudang tapi terkunci. Aneh sekali! Penjaga sekolah seingatku tak pernah mengunci pintu gudang, kudengar suara gaduh yang samar-samar dari dalam gudang bercampur dengan suara rintikan hujan yang menghantam tanah...

--

 “Sakura-san! Kau membohongiku! Katanya ada temanmu yang terluka dan membutuhkan bantuanku untuk mengobatinya, kenapa malah membawaku kesini? Cepat keluarkan aku! Tetchan sedang menungguku di depan sekolah!” gertak Hyde takut-takut, Sakura mendekatinya dan membalikkan tubuhnya, Hyde terperanjat melihat Gackt yang sedang merokok dengan santai dihadapannya, “ke...kenapa bisa...” ucap Hyde hampir terjatuh, kakinya tak bisa menahan beban tubuhnya karena syok. Sakura membenturkan Hyde ke dinding gudang membuat Hyde mengerang sakit karena kepalanya terbentur cukup keras, Gackt mendekatinya dan mengunci pergelangan tangannya. “Apa yang mau kalian lakukan?! Lepaskan aku!” bentak Hyde dengan sekuat tenaga, “kau cukup cantik untuk ukuran laki-laki, Hyde-chan. Bagaimana kalau kita bermain-main sebentar?” tanya Sakura sambil menaikkan dagu Hyde. Gackt mulai membuka sabuk Hyde dari belakang, Hyde ketakutan luar biasa, berusaha bangun dari kenyataan yang pahit ini, ia menggigit bibirnya dan mulai menangis. “TEEETTTSSSUUUU!!!!!” teriaknya sangat keras.

Tetsu yang mendengar teriakan Hyde terperanjat, ia mulai kesal dengan knop pintu dan mengedor-ngedor pintu. “HYDE?! APA KAU DISANA?!” tanya Tetsu lagi. Karena sudah tak ada jawaban dari dalam, Tetsu mendobrak pintu dengan keras berkali-kali dan berhasil merobohkan pintu pada dobrakan ke-tiga. “APA YANG SEDANG KALIAN LAKUKAN?!!?” teriak Tetsu berhasil membuat Sakura dan Gackt menoleh tak terkecuali Hyde yang sudah lemas dan setengah dari bajunya sudah robek. “Heee, sepertinya ada tamu tak diundang...” ujar Gackt, Sakura melepaskan Hyde membuat laki-laki mungil itu terjatuh karena lemas. “Tetchan...” Tetsu mendelik marah, perasaannya sudah berkecamuk, “YURUSANAI!!!!!!” Tetsu melayangkan tonjokannya dan berhasil mengenai wajah Sakura sampai berdarah, Sakura tersenyum dan menyuruh Gackt mengunci gerakan Tetsu, setelah itu Sakura menendangnya berkali-kali. “Tidak...Tetsu tidak ada salah! Jangan pukuli dia! Berhenti!!!” Tetsu yang sudah sekarat dibanting Gackt dan Sakura yang sudah kabur menoleh kepada Hyde yang mendekatinya dengan air mata merembes deras. “Kalau air matamu turun sebanyak itu, tak akan ada pelangi yang akan muncul...” Setelah berkata begitu, Tetsu pun pingsan.

***

 “Tetchan...Tetchan...” panggilan kecil itu menusuk indra pendengaranku, membuatku berusaha dengan kuat membuka mata, kulihat ada Hyde disampingku begitu juga Mama dan Ibu dari Hyde. “Jangan menangis begitu, aku tak akan mengajakmu melihat pelangi lagi...” Hyde terkesiap melihatku yang sudah sadar dan tersenyum walau senyum itu kulihat sangat menyakitkan. “Syukurlah...aku takut sekali...”

--

“Maaf tante, saya tidak bisa menjaga Hyde dengan benar...” ujarku sambil menunduk sedalam-dalamnya, takut memperlihatkan wajah kekalahanku pada orang yang paling berarti untuk Hyde. Nyonya Takarai memegangi pundakku dengan lembut. “Tidak Tetsu, kau sudah menjaga Hyde dengan baik, bagaimana kalau kau tak menyelamatkannya tadi? Apa kau bisa pikirkan apa yang akan terjadi?” tanyanya sambil mengangkat wajahku. Mata nyonya Takarai indah seperti mata Hyde, mereka benar-benar mirip. “Megumi, sudah saatnya kita berang—, oh, Tetsu sudah bisa bangun? Kau baik-baik saja?” Kali ini ayah dari Hyde yang menghampiriku dengan senyuman tulus. “Kalian mau pergi lagi? Bagaimana dengan Hyde?” tanyaku bingung. “Hyde berada di tanganmu lagi Tetsu, hanya kau yang bisa tante percayakan untuk menjaga Hyde, kalian sudah bersahabat sejak kecil kan? Hyde pernah bercerita pada tante, dia sangat senang bisa dijaga olehmu,” ujar Nyonya Takarai sambil menepuk pundakku. “Baik...”


“Tetchan...orang tuaku pergi lagi untuk bekerja,” ucapnya sambil menyendokan sendok terakhir bubur untukku.

“Iya, aku tahu.”

“Apa aku merepotkanmu, Tetchan?” tanyanya pelan.

“Tidak kok...”

Setelah selesai menyuapiku, Hyde membenarkan posisi duduknya di sampingku dan mengambil apel lalu mengupasnya.

“Terimakasih dan maafkan aku, padahal aku yang salah tapi Tetchan yang kena, lihat kau jadi memar begini...aku jadi semakin bersalah,” kata Hyde sambil memberiku satu piring apel yang sudah dikupas. Hey kemana lagi wajah cerianya itu? Sudah termakan atmosfir ruangan bersiluet putih ini, huh? Aku mulai memakan apel yang ia sudah kupaskan dengan garpu, pemandangan yang bisa aku lihat sekarang hanyalah warna abu di dalam matanya yang sebenarnya berwarna-warni nan indah, aku tak tahan dengan pemandangan seperti ini.

--

Hyde memandangi langit berwarna kelam terus-terusan, di tempat dimana saat aku memperlihatkannya tempat yang bagus untuk melihat pelangi, sepertinya hatinya masih sakit karena dibohongi Sakura. Aku hanya bisa memandanginya dari jauh di belakang dan mendekatinya lalu duduk di sampingnya, persis seperti dulu.

“Tetchan...kenapa pelaginya tidak muncul?”

“Karena terlalu banyak air hujan yang turun bersamaan dengan ditutupnya dengan awan mendung,” jawabku asal-asalan karena sekarang aku memang malas diberikan pertanyaan. Hyde memeluk kakinya dan membenamkan wajahnya diantara kakinya. “Bagaimana caranya agar pelangi muncul...” gumamnya pelan. Aku menepuk punggungnya dan mengangkat dagunya, memperlihatkan matanya yang berair dan wajahnya yang masam.

“Aaah, sepertinya aku tahu penyebabnya!”

“???” Hyde terlihat bingung sebentar dan menatapku. Aku mengusap air matanya dengan ibu jariku dan mengelus pipinya yang dingin. “Anggap wajahmu itu langit, matamu adalah gambaran pelangi, awan mendung dan air hujan turun deras tidak akan bisa menghasilkan pelangi, begitu juga denganmu...wajah murung dan mata tertutupi air mata, tidak akan ada senyuman lengkungmu yang indah bagai pelangi dan matamu yang memancarkan warna-warna yang menakjubkan...sekarang kau harus tahu apa yang harus kau lakukan...” jelasku melihat perlahan awan mendung menjauh, Hyde terlihat berpikir sebentar sambil memandangiku.

“Jadi...aku harus tersenyum untuk melihat pelangi?”

“Indeed, pelangi senang melihat orang cantik sepertimu karena pelangi juga cantik...lupakan semua kekecewaanmu, kau hanya bisa terlarut dalam kesedihan yang terus menerus, lihatlah ke depan, banyak orang yang mengharapkan senyumanmu!” ujarku ngawur membujuknya agar tidak murung kembali, demi Tuhan melihat wajahnya yang murung membuatku kesal! Tiba-tiba setelah aku berucap begitu, rintik-rintik hujan perlahan jatuh tanpa langit diselimuti awan mendung, aku menengok ke arah Hyde yang memandang lurus kedepan, perlahan air matanya jatuh tanpa gambaran kesedihan di wajahnya. “...Hyde?” panggilku was-was, mungkin kata-kataku ada yang menusuk hatinya? Hyde menatapku dan tersenyum manis walau air matanya masih merembes. “Tuh kan, kau membuatku menangis seperti ini, rasanya senang sekali...” 

Bersamaan dengan itu aku menengadahkan wajahku ke atas dan kulihat pelangi yang besar dan menakjubkan berada di atas kami, aku langsung menarik baju Hyde yang sedang mengusap air matanya, ia melihat keatas dan terpukau, aku bisa melihat dengan jelas sinar matanya yang berubah.

“Kau berhasil Hyde! Kau membuat pelangi yang benar-benar indah...” ungkapku kagum. Hyde menggeleng, “kau juga membantuku kan? Hanya kau yang bisa membuatku seperti ini, arigatou nee, Tetchan!” Hyde memeluk Tetsu sampai mereka berdua terjatuh di atas rumput, Tetsu menahan wajahnya yang memerah. “Maka dari itu, jangan perlihatkan wajah murungmu lagi...”

*cup* Hyde kaget saat Tetsu mencium dahinya sebentar, Tetsu berdiri dan menunjuk salah satu ujung pelangi terjatuh, “kapan-kapan aku akan mengajakmu kesana...” Hyde tertawa, memperlihatkan wajahnya yang ceria bak pelangi yang menonton diatas mereka berdua.

~OWARI~

Kamis, 21 Juni 2012

HYDE in WHAT's IN?



yoooo, mau ngepost lagi~~~ XD
gw baru dapet nih link download scan majalahnya, disana khusus HYDE!
lunar binasa Hyde sexy as always!!! bajunya kebuka memperlihatkan setengah dadanya lalu celananya melorot, hampir aja itunya keliatan *jelalatan (?)
mana tatapan matanya selalu berhasil menghinoptis ku xD *sudah dulu lebaynya
bagi yang mau liat majalahnya, bisa di download disini :)

thanks to uploader Download: IDWS

Moon Child (2003)




Story:
In the year 2014 an economic crash in Japan sent much of its population immigrating westward in search of greener pastures. In the back alleys of an undisclosed part of Asia lies the city of Mallepa. This cultural melting pot has become the home of many a lost soul in search of a place to call their own. It is here where a group of young street children come to meet a mysterious man that will change their lives forever. Through the following years friendships are formed and hardships endured as the surrogate family learns firsthand how the passing of time and the struggle for power can destroy the innocence of youth and the ties of friendship.


Cast:
Hideto Takarai (Hyde (http://www.indowebster.com/links/?http://en.wikipedia.org/wiki/Hyde_(musician))) as Kei
Gackt (http://www.indowebster.com/links/?http://en.wikipedia.org/wiki/Gackt)as Sho
Lee-Hom Wang (http://www.indowebster.com/links/?http://en.wikipedia.org/wiki/Lee-Hom_Wang) as Son
Taro Yamamoto (http://wiki.d-addicts.com/Yamamoto_Taro) as Toshi
Susumu Terajima (http://www.indowebster.com/links/?http://wiki.d-addicts.com/Terajima_Susumu) as Shinji
Zeny Kwok as Yi-Che
Koji Chihara (http://wiki.d-addicts.com/Chihara_Koji) as Wani
Kanata Hongo (http://www.indowebster.com/links/?http://en.wikipedia.org/wiki/Kanata_Hong%C5%8D) as Young Sho
You Kurosaki as Jun
Anne Suzuki (http://www.indowebster.com/links/?http://wiki.d-addicts.com/Suzuki_Anne) as Hana
James H. Thomas as Rick
Etsushi Toyokawa (http://wiki.d-addicts.com/Toyokawa_Etsushi) as Luka


Download: http://www.indowebster.com/download/video/Moon_Child_DVDRip_2003


Senin, 13 Februari 2012

Fullmetal Alchemist - The Sacred Star of Milos (Movie)

 

A fugitive alchemist with mysterious abilities leads the Elric brothers to a distant valley of slums inhabited by the Milos, a proud people struggling against bureaucratic exploitation. Ed and Al quickly find themselves in the middle of a rising rebellion, as the exiled Milos lash out against their oppressors.At the heart of the conflict is Julia, a young alchemist befriended by Alphonse. She'll stop at nothing to restore the Milos to their former glory – even if that means harnessing the awful power of the mythical Philosopher's Stone.

Download: Here


------------------------------------------------------

akhirnya sekian lama saya menanti, movienya yg ke-2 akhirnya keluar juga (baru release), sudah gak sabar nonton, semoga di movie yg ini sama2 keren kaya movie yg sebelumnya, bahkan lebih keren lagi~
kuharap movie yg The Conqueror of Shamballa buat sequel nya hahahaha

Senin, 06 Februari 2012

(Fan-Game) Bluebird's Ilusion - Fullmetal Alchemist



Fan-game ini benar2 membuatku terpukau, dari gambar2 mereka, story line mereka, ending mereka, benar-benar luar biasa, game ini dibuat oleh anak-anak di sebuah universitas di China, yang pastilah gameini berbahasa mandarin, walau gak ngerti apa bacaannya tapi untunglah aku dapat translate-annya :D

kalau yg mau nyoba main, boleh aja, tapi game ini termasuk langka kalau download di internet
ada sih file nya dari megaupload tapi sekarang kan itu situs udah ditutup *nangis darah*

jadi coba aja pake torrent, siapa tau beruntung :D

Screenshot: